Senin, 15 Februari 2010

MENURUNKAN KOLESTEROL

1) Hindari atau kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman berminyak, berlemak, dan mengandung kolesterol tinggi, contoh: jeroan, kepiting, udang, kerang, kacang-kacangan, daging, santan, minyak, margarin, cokelat, dan gula.

2) Yang namanya kolesterol itu susah ditangani, yang berbahaya adalah jika kadarnya dalam tubuh kita tinggi, itu sama saja mengundang penyakit hipertensi, jantung dan stroke. Kita semua tahu bagaimana seriusnya penyakit - penyakit itu. Agar kolesterol tidak menumpuk maka harus dikeluarkan secara paksa. Caranya dengan banyak beraktivitas fisik, lakukan olahraga rutin minimal 20 menit setiap hari.

3) Perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Semua buah dan sayuran mengandung serat. Jadi, semua buah dan sayuran juga mampu menurunkan kolesterol. Serat dapat mengikat kolesterol sehingga tak beredar dalam darah. Sedangkan vitamin C untuk homeostasis alias pengatur keseimbangan kolesterol. Yang perlu diingat, sayuran yang kaya vitamin C cukup direbus setengah matang. Kalau sampai matang, vitaminnya sama juga akan hilang percuma. Jika sayuran atau buah-buahan dibuat menjadi jus, dianjurkan untuk meminumnya bersama - sama ampasnya, karena ampas itu merupakan sumber serat yang mampu menurunkan kadar kolesterol.

Berikut di bawah adalah macam - macam makanan, buah - buahan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, antara lain:

BAWANG PUTIH

Konsumsi bawang putih 1/2 - 1 siung sehari selama satu bulan mampu menurunkan kolesterol sebanyak 9 %.

Harap dosisnya diperhatikan benar! Jika terlalu banyak, malah akan berefek tak baik bagi kesehatan. Mengonsumsi lebih dari tiga siung setiap hari dapat menimbulkan diare, kentut dan demam. Bahkan bisa memunculkan perdarahan di lambung.

Salah satu zat antikolesterol paling kuat pada bawang putih adalah ajoene. Senyawa ini juga dapat mencegah penggumpalan darah. Walau bawang putih dimasak, kandungan senyawa ini tidak rusak. Namun berdasarkan penelitian lebih lanjut, khasiat senyawa ajoene bisa turun jika dimasak dengan digoreng, walaupun sebenarnya pengurangan khasiat itu tidaklah terlalu bermakna.

TEMPE

Sekalipun berasal dari rumpun kacang-kacangan, tempe sangat ampuh dalam menurunkan kolesterol, karena dalam tempe ada kandungan niacin yang mampu menurunkan kolesterol tersebut. Selain itu kandungan niacin dalam tempe 5 x lebih banyak daripada kedelai, ada juga kandungan senyawa isoflavon yang juga sudah teruji bisa menurunkan kolesterol.

TEH

Menurut penelitian, EGCG (epigallocatechin gallate), yaitu komponen bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah percepatan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Artinya dengan mengonsumsi teh setiap hari dalam jumlah yang wajar, risiko penyumbatan pembuluh darah penyebab penyakit jantung dapat dikurangi.

ANGGUR

Selain serat, di dalam buah anggur terdapat pula zat catechin yang sangat baik dalam menurunkan kolesterol.

APEL

Buah yang satu ini sangat terkenal kaya akan serat dan zat antioksidan. Sudah tentu apel pun kaya vitamin C. Maka dari itu, apel bisa juga diandalkan sebagai penurun kolesterol. Sebaiknya apel dikonsumsi beserta kulitnya, karena di kulit inilah terdapat kandungan pektin (serat larut yang ampuh sekali dalam menurunkan kadar kolesterol) dan antioksidan paling banyak.

ALPUKAT

Selama ini alpukat dikenal sebagai buah yang kaya akan lemak. Tak heran jika buah ini selalu dijauhi oleh orang - orang yang kolesterol sedang tinggi, padahal sebenarnya buah ini sangat baik untuk menurunkan kolesterol, karena ada kandungan asam lemak tak jenuh-nya yang memang berfungsi untuk menurunkan kolesterol jahat.

BLUEBERRY

Buah blueberry mungkin dapat dijadikan salah satu pengobatan alternatif dalam menurunkan kolesterol di tubuh kita. Karena penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika dengan menggunakan binatang pengerat memberikan hasil yang memuaskan dalam menurunkan kolesterol.

Dalam buah blueberry ada komponen Pterostilbene yang menunjukkan efek yang menstimulasi protein reseptor yang ada dalam sel, yang berperan penting dalam menurunkan kolesterol dan lemak tubuh lainnya.

Kerja Pterostilbene ini, mirip dengan kerja dari obat penurun kolesterol, Ciprofibrate. Ciprofibrate ini efektif dalam menurunkan kolesterol dalam darah, tapi dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri otot dan mual pada beberapa orang. Sedangkan blueberry, yang bekerja pada reseptor sel hati sebagai target kerjanya, akan bekerja lebih akurat. Sehingga efek sampingnya juga lebih kecil.

Penelitian lainnya pada blueberry, menyebutkan bahwa Pterostilbene mungkin juga dapat membantu melawan kanker dan diabetes. Dan juga tidak tertutup kemungkinan dipakai untuk mencegah kegemukan dan penyakit jantung.

IKAN

Di dalam tubuh ikan itu sangat kaya akan asam lemak tak jenuh (omega3). Selain dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, asam lemak ini juga mencegah terjadinya pengumpulan keping-keping darah yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

Berdasarkan habitatnya terdapat dua golongan ikan; ikan air tawar dan ikan laut. Habitat ikan memengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air tawar kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak tak jenuh, vitamin dan mineral.

SELEDRI

Salah satu penyakit paling populer di zaman ini ialah kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia. Ia ditakuti lantaran bisa mengganggu kesehatan jantung. Dengan berpantang makanan sumber kolesterol, kadar kolesterol darah ini bisa dikurangi. Kalaupun sudah kadung tinggi, bisa diturunkan dengan mengkonsumsi bahan alami seperti seledri, bawang putih, bawang prei, atau temulawak.

Seorang pria eksekutif muda tiba-tiba saja menolak ajakan rekan-rekannya menyantap tongseng ketika makan siang bersama di sebuah warung. Padahal sebelumnya, makanan lezat yang terbuat dari daging kambing ini termasuk favoritnya. Setelah diledek macam-macam, akhirnya dia buka kartu. "Gua kena kolesterol, nih!". Rupanya, dia menderita kelebihan kadar kolesterol alias hiperkolesterolemia. Ia lalu bercerita, seminggu sebelumnya hasil pemeriksaan kesehatannya menunjukkan kadar kolesterol dalam darahnya sudah menembus plafon sehat.

Hiperkolesterolemia termasuk gangguan yang relatif baru diketahui dalam dunia kedokteran. Makanya, tidak dikenal obat tradisionalnya. Kalaupun kemudian diketahui obat alami untuk kondisi ini, sifatnya bukanlah warisan nenek moyang. Untunglah, beberapa penelitian sudah membuktikan adanya sejumlah bahan alami yang bisa dijadikan obat.

Beberapa tanaman yang telah diteliti dan memberi indikasi positif dalam penyembuhan hiperkolesterolemia di antaranya adalah tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan sayur dan bumbu dapur. Umpamanya, bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, dan teh hijau.

Seperti diketahui, selain bisa dibuat oleh tubuh di dalam hati, kolesterol yang merupakan substansi lemak itu hanya ditemukan dalam bahan makanan hewani. Dua komponen penting dari kolesterol adalah LDL (low-density lipoprotein), yang disebut pula kolesterol "jahat", dan HDL (high-density lipoprotein) yang disebut kolesterol "baik".

Sebenarnya, kita hanya perlu sejumlah kecil kolesterol yaitu untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon. Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap. Hal ini memungkinkan terjadinya kalsifikasi atau pengapuran sehingga pembuluh darah tidak elastis lagi. Akibatnya, timbul tekanan darah tinggi.

Keadaan itu dapat membahayakan, terutama bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Apalagi pembuluh yang pecah adalah pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang. Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal.

Mencegah penggumpalan darah

Untuk mencegah agar tidak mencapai tahap yang fatal, mau tidak mau kadar kolesterol harus dinormalkan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL dalam darah. Penelitian menunjukkan, untuk setiap penurunan tingkatan kolesterol 1%, risiko penyakit jantung dikurangi sampai 2%.

Pada hewan percoban, sari bawang putih Allium sativum terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah. Ia juga dapat menaikkan kadar HDL serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik. Umbi bawang putih ini pun bisa mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) lemak, menghambat atau mencegah agregasi platelet (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi. Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan akan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi serta serangan jantung (koroner). Maka tak salah kalau bawang putih juga dikatakan bersifat antiarteriosklerosis. Percobaan pada manusia lebih berarti untuk pencegahan.

Seluruh bagian tanaman bawang putih mengandung minyak atsiri. Kandungan senyawa itu lebih banyak terdapat di dalam daunnya ketimbang pada umbinya. Sayangnya, bawang putih mengeluarkan aroma menyengat. Untuk menghilangkannya telah dicoba dengan mencampurnya dengan minyak atsiri sirih. Juga telah dicoba dengan menggunakan campuran daun beluntas. Secara in vitro, daun beluntas bisa menghilangkan bau bawang putih, tetapi tidak mempengaruhi potensi bawang putih.

Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengkonsumsinya. Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan. Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.

Penelitian menggunakan seledri Apium graveolens L. menunjukkan hasil positif pada tikus putih. Kadar kolesterol darah hewan percobaan yang diberi rebusan daun seledri ternyata menurun.

Di dalam daun seledri terkandung senyawa glukosida, apiin, dan apoil yang memberi aroma khas. Namun, senyawa apa yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah belum terungkap.

Bila daun ini dipilih sebagai obat, diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan 1 gelas minum air hingga mendidih. Setelah dingin, minumlah air rebusan itu. Dalam sehari cukup minum satu kali.

Terbukti pada hewan percobaan

Begitu pula ekstrak temulawak Curcuma xanthorrhiza dan kunyit Curcuma domestica. Keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan. Dengan dosis 6 ml, 8 ml, dan 10 ml, rimpang temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah kelinci yang mengalami hiperlipidemia. Pada dosis 10 mg, 15 mg, dan 20 mg kurkuminoid temulawak menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Khusus pada dosis 20 mg, pengaruh yang diberikan berupa peningkatan HDL-kolesterol darah. Sementara, kunyit mempunyai sifat menurunkan kadar kolesterol pada tikus. Ini berkat kurkumin yang terkandung di dalamnya.

Daun bawang prei (Allium porrum L., A. fistulosum L.) termasuk yang telah diteliti kemampuannya dalam menurunkan hiperkolesterolemia. Dalam penelitian itu, digunakan tikus yang diberi ekstrak daun bawang prei yang jumlahnya setara dengan 10 g bawang daun/kg BB (berat badan)/hari selama 60 hari. Hasilnya ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol darah tikus. Tapi pada tikus yang dietnya diberi sukrosa, pemberian ekstrak dengan jumlah dan jangka waktu sama ternyata dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.

Buah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. yang biasa digunakan sebagai bagian dari bumbu masak atau sayur, terbukti pula menurunkan kadar kolesterol darah. Dari penelitian terbukti, air perasan belimbing wuluh dengan volume 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, dan 2,5 ml secara oral pada tikus putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darahnya.

Sementara pada dosis tertentu, 0,54 g/200 g BB, teh hijau ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan berat badan tikus putih. Tapi teh hijau tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL.

Sayangnya, takaran optimal empat bahan obat terakhir untuk menurunkan kadar kolesterol pada manusia belum diketahui. Ini lantaran penelitian belum sampai pada penerapannya bagi manusia. Data empiris pun masih belum ditemukan. Untuk memanfaatkannya, memang perlu percobaan. Yang pasti, semua tanaman tadi dalam penelitian tidak menunjukkan sifat toksik (beracun), sehingga relatif aman untuk dicoba dalam upaya menurunkan kadar kolesterol darah.

Bagaimanapun pengobatan merupakan langkah baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang telanjur tinggi. Namun, tindakan pencegahan tetap lebih baik. Beberapa patokan sederhana untuk mencegah hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kekacangan, dan bebijian; memilih lauk produk daging putih atau ikan; menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam; memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengkonsumsi dalam porsi sedang.

Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit, sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak; dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan dan olahraga. (Drs. B. Dzulkarnain)

Tidak ada komentar: