Selasa, 20 November 2007

Don't Worry

Don’t Worry…
Bersepeda bersama rombongan BT Com sungguh istimewa, barangkali yang paling baik diantara komunitas pesepeda yang lain. Walaupun rutenya menantang dengan dominasi offroad dan kadang-kadang eskrim (baca : ekstrem), tapi kita gak usah khawatir karena keamanan dan kenyamanan tetap menjadi perhatian utama dan pertama. Segala hal yang mungkin terjadi dalam perjalanan sudah diantisipasi dengan sangat baik.

Kalo ada yang kelelahan pasti akan ditunggu, kalo gak kuat naik tanjakan akan selalu siap anggota yang membantu, kalo ada ban bocor sudah disiapkan ban cadangan, kalo ada gangguan teknis pada sepeda sudah siap teknisi dengan perlalatan yang cukup, kalo ada yang luka atau jatuh sudah disiapkan gerbong P3K… Intinya, kalo ada salah satu anggota yang butuh bantuan maka anggota yang lain akan siap dan sigap membantu, dijamin!

Dan satu lagi yang gak kalah pentingnya, setelah tenaga terkuras dan keringat diperas, Barokah dan pak Khotib juga sudah siap menyambut dengan menunya…ha..ha…ha…
Makanya, Don’t Worry ! alias, don’t gak ikut kalo gak mau rugi… Karena di setiap trial selalu saja ada moment-moment indah dan pengalaman yang tak terlupakan.

Ini contone :

Saat tour de Tretes yang lalu, rupanya rante sepeda pak Muhdi gak bisa ngimbangi genjotan sang dengkul yang sangat bersemangat. Begitu tahu ada rante putus maka beberapa kawan segera datang lengkap dengan rante cadangan dan peralatan yang diperlukan. Gak lama kemudian…”jrengggg” sepedapun siap digenjot lagi..
Dan yang ini ketika tour de Trenggalek kemarin, saat ada anggota butuh pasokan bahan bakar tambahan maka anggota yang lain siap membelikan bensin...
(Salam BT : Handoko)

Jumat, 16 November 2007

Akibat (Lepranya) Sama Penyebab Berbeda



Bila anda melihat foto-foto yang ada dalam posting ini, maka penilaian anda mungkin lepranya (pinjam istilah BT Comm untuk yang tidak kuat lagi menggowes, dan harus istirahat memulihkan tenaga) bolo BT Comm karena kelelahan akibat medan sulit yang harus ditaklukan menguras semua energi. Tapi ternyata bukan itu, melainkan makan soto kekenyangan juga mengakibatkan anggota BT Comm ini tidak mampu duduk apalagi mengayuh sepeda anginnya. Tapi hanya mampu meluruskan punggung dengan tidur di bawah rindangnya pohon. Dan ini tidak hanya menimpa para senior seperti halnya pak Korlap, tapi juga yang yunior macam mas Taufik dan pak Jhony.(ko2k)

Menyatu Dalam Kebersamaan




Sesuai dengan undangan dari Pinisepuh Petrokimia Cycling Club pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2007 untuk acara ramah tamah & silaturahmi, maka pada pukul 5.30 WIB berangkatlah 70 pesepeda gunung yang merupakan gabungan PCC & BT Comm menyusuri kota dan merambah bukit-bukit di seputar kota Gresik. Dengan memakai seragam kebesaran masing-masing, para bikers beriringan mengayuh kereta anginnya melewati rute-rute yang rutin dilewati saat trial di akhir pekan yaitu gunung Wurung, gunung Lengis dan Putri Cempo. Tanpa accident yang berarti hanya satu bikers yang putus rantai saat menanjak di bukit Putri Cempo, maka trial bersama pagi itu di akhiri di tempat start yaitu Graha Sarana dengan acara makan soto bersama. Nah, bagi komunitas sepeda gunung yang lain yang ingin mengundang anggota BT Community bisa mengirimkan undangannya melalui email baloengtoewo@yahoo.co.id.(ko2k)

Rabu, 14 November 2007

UNTUK DIPAHAMI


Kata para ahli kesehatan olahraga. Apa pun jenisnya, olahraga biasanya dianjurkan oleh para dokter buat mereka yang punya masalah di tempat tidur. Bukan hanya masalah sulit tidur (insomnia), tetapi juga masalah sulit “bangun” (disfungsi ereksi) pada lelaki.

Namun, untuk urusan yang terakhir ini, para pesepeda sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, bentuk sadel yang tidak bersahabat buat selangkangan ditengarai bisa menimbulkan masalah disfungsi ereksi. Nah, lo!
Masalah ini sebenarnya sudah lama menjadi bahan diskusi para ahli kesehatan olahraga. Tahun 2002, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Amerika melakukan penelitian terhadap para polisi yang berpatroli dengan naik sepeda. Hasilnya, desain sadel yang tidak ramah perineum diduga bisa menurunkan kemampuan ereksi.

Perineum itu daerah pangkal paha yang menjadi rute pembuluh darah menuju penis. Penjelasannya sederhana. Saat nangkring di atas sadel, pembuluh di wilayah perineum tertekan, sehingga sirkulasi darah terganggu. Jika berlangsung lama dan terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan suplai darah ke penis berkurang.
Akibatnya, “Pake Tole” jadi ogah-ogahan jika diajak bekerja giat. Meski demikian, para pesepeda tak perlu khawatir. Para ahli sepakat, penyebab timbulnya masalah ini bukan kegiatan bersepedanya, melainkan caranya. Problem seksual ini diyakini tidak akan timbul, asalkan pesepeda mematuhi prosedur dan cara bersepeda yang baik.

Aturannya, sadel tak boleh terlalu keras. Desainnya juga sebaiknya punya bagian lubang di tengah untuk menjaga agar daerah perineum tidak terlalu tertekan. Selain itu, NIOSH juga menyarankan pesepeda untuk mengangkat pantat setiap beberapa saat tertentu, misalnya tiap 10 menit. Tujuannya, memberi kesempatan sirkulasi darah yang macet agar bisa mengalir.
Untuk menghindari timbulnya masalah, dr. Nani memberikan resep sederhana, “Jika timbul rasa tidak nyaman, apalagi sampai baal di daerah itu, berarti ada yang tidak beres,” bilangnya. Makanya, pakai sadel yang bolong di tengah. Atau Sepeda yang punya per di batang joknya. (kompas.com/korlap)

Kamis, 08 November 2007

Woro-woro !!!

Diberitahukan kepada seluruh anggota BT Community bahwa besok hari Sabtu tanggal 10 November akan dilaksanakan trial bersama dengan Petrokimia Cycling Club. Untuk itu diharapkan kehadiran teman-teman seluruhnya pada acara trial hari Sabtu pukul 5.30 WIB dengan memakai seragam BT warna putih. (ko2k)