Rabu, 14 November 2007

UNTUK DIPAHAMI


Kata para ahli kesehatan olahraga. Apa pun jenisnya, olahraga biasanya dianjurkan oleh para dokter buat mereka yang punya masalah di tempat tidur. Bukan hanya masalah sulit tidur (insomnia), tetapi juga masalah sulit “bangun” (disfungsi ereksi) pada lelaki.

Namun, untuk urusan yang terakhir ini, para pesepeda sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, bentuk sadel yang tidak bersahabat buat selangkangan ditengarai bisa menimbulkan masalah disfungsi ereksi. Nah, lo!
Masalah ini sebenarnya sudah lama menjadi bahan diskusi para ahli kesehatan olahraga. Tahun 2002, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Amerika melakukan penelitian terhadap para polisi yang berpatroli dengan naik sepeda. Hasilnya, desain sadel yang tidak ramah perineum diduga bisa menurunkan kemampuan ereksi.

Perineum itu daerah pangkal paha yang menjadi rute pembuluh darah menuju penis. Penjelasannya sederhana. Saat nangkring di atas sadel, pembuluh di wilayah perineum tertekan, sehingga sirkulasi darah terganggu. Jika berlangsung lama dan terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan suplai darah ke penis berkurang.
Akibatnya, “Pake Tole” jadi ogah-ogahan jika diajak bekerja giat. Meski demikian, para pesepeda tak perlu khawatir. Para ahli sepakat, penyebab timbulnya masalah ini bukan kegiatan bersepedanya, melainkan caranya. Problem seksual ini diyakini tidak akan timbul, asalkan pesepeda mematuhi prosedur dan cara bersepeda yang baik.

Aturannya, sadel tak boleh terlalu keras. Desainnya juga sebaiknya punya bagian lubang di tengah untuk menjaga agar daerah perineum tidak terlalu tertekan. Selain itu, NIOSH juga menyarankan pesepeda untuk mengangkat pantat setiap beberapa saat tertentu, misalnya tiap 10 menit. Tujuannya, memberi kesempatan sirkulasi darah yang macet agar bisa mengalir.
Untuk menghindari timbulnya masalah, dr. Nani memberikan resep sederhana, “Jika timbul rasa tidak nyaman, apalagi sampai baal di daerah itu, berarti ada yang tidak beres,” bilangnya. Makanya, pakai sadel yang bolong di tengah. Atau Sepeda yang punya per di batang joknya. (kompas.com/korlap)

1 komentar:

Handoko eshawe mengatakan...

Waduh...!! gawat tuh.
Apa kita perlu ganti sadel semua ya, yang ada lubange...
(Handoko)